Gambar Sampul Kimia · BAB 7 KOLOID
Kimia · BAB 7 KOLOID
Irvan

23/08/2021 12:01:43

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
155K O L O I DK O L O I DK O L O I DK O L O I DK O L O I D77777Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan datahasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan)Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersiMendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis,emulsi, koagulasi)Menjelaskan koloid liofob dan liofilMendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi
156dispersi, pendispersi,suspensi, koloid,larutanKata KunciA. SISTEM DISPERSIApabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, makaakan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat kedalam zat lain yang disebut sistem dispersi.Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi,sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersi-kan disebut medium pendispersi. Contoh: tepung kanji dimasukkan ke dalam air panasmaka akan membentuk sistem dispersi. Di sini air sebagai medium pendispersi, dantepung kanji sebagai zat terdispersi.Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok,yaitususpensi, koloid, larutan.a. SuspensiSuspensi merupakakn sistem dispersi dengan ukuran relatif besar tersebar meratadalam medium pendispersinya. Pada umumnya suspensi merupakan campuranheterogen.Contoh:Pasir yang dicampur dengan air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel terdispersidapat diamati dengan mikroskop atau dengan mata telanjang.Apabila tidak diaduk terus-menerus maka akan mengendap akibat gaya gravitasibumi. Oleh karena itu suspensi tidak stabil. Semakin besar ukuran partikel tersuspensisemakin cepat pengendapan itu terjadi.Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi), karena ukuran partikelnyabesar maka zat-zat yang terdispersi akan tertinggal di kertas saring.Contoh:Air sungai yang keruh, campuran kopi dengan air, campuran air dengan pasir, dancampuran minyak dengan air.b. LarutanSistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapatdiamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi meskipun denganmenggunakan mikroskop ultra.Larutan merupakan campuran homogen karena tingkat ukuran partikelnya adalahmolekul atau ion-ion sehingga sukar dipisahkan dengan penyaringan dan sentrifuge(pemusing).Ukuran pertikel zat terdispersi dan medium pendispersinya hampir sama, makasifat zat pendispersi dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan adanya zatterdispersi.Contoh:Larutan gula, larutan garam, alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut, bensin, danudara yang bersih.
157c. KoloidIstilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkanpengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tetapi sukar mengalami difusi,padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi. Koloid berasal dari kata “kolia”,yang artinya “lem”. Pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm100 nm. Oleh karena ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamatidengan mata langsung (mata telanjang), tetapi masih bisa diamati dengan menggunakanmikroskop ultra.Contoh:Sabun, susu, jelli, mentega, selai, santan, dan mayonase.Tabel 7.1Perbandingan Sifat Sistem Dispersi Suspensi, Koloid, dan Larutan.Table 7.2Jenis-jenis koloidUkuran partikelPenampilan fisisJumlah fasaKestabilan (jikadidiamkan).Cara pemisahanPerbedaanSuspensiKoloidLarutan> 100 nmKeruh.Partikel terdispersidapat diamatilangsung denganmata telanjang.Dua fasaMudah terpisah(mengendap)Filtrasi (disaring)1 – 100 nmKeruh – jernihPartikel terdispersihanya dapat diamatidengan mikroskopultra.Dua fasaSukar terpisah (relatifstabil)Tidak bisa disaring< 1 nmJernihPartikel terdispersitidak dapat diamatidengan mikroskopultra.Satu fasaTidak terpisah(stabil)Tidak bisadisaring.PadatCairGasPadatCairGasPadatCairFaseterdispersiMediumpendispersiNama jeniskoloidContohPadatCairGasSol padatEmulsi padatBusa padatSol, gelEmulsiBusaAerosol padatAerosol cairGelas berwarna, mutiaraKeju, mentegaBatu apung, karet busa, kerupuk.Cat, jelli, sol belerang, sol emas, tinta.Susu, mayonase, santanBuih sabun, krim kocokAsap, debu di udaraAwan, kabut.
158sifat, efek Tyndall, gerakBrown, adsorpsi,koagulasiKata KunciB. SIFAT-SIFAT KOLOIDKoloid mempunyai sifat yang khas1. Efek TyndallBagaimanakah kita dapat mengenali suatu sistemkoloid ? kita dapat mengenalinya dengan cara melewat-kan seberkas cahaya (sinar) kepada obyek yang akan kita kenali. Bila dilihat tegaklurus dari arah datangnya cahaya, maka akan terlihat sebagai berikut :Jika obyek adalah larutan, maka cahaya akan diteruskan (transparan).Jika obyek adalah koloid, maka cahaya akan dihamburkan dan partikel terdispersi-nya tidak tampak.Jika obyek adalah suspensi, maka cahaya akan dihamburkan tetapi partikelterdispersinya dapat terlihat kelihatan.(a)(b)Gambar 7.1Efek Tyndall (a) larutan (b) koloidTerhamburnya cahaya oleh partikel koloid disebut efek Tyndall. Partikel koloid dansuspensi cukup besar untuk dapat menghamburkan sinar, sedangkan partikel-partikellarutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat kita amati antara lain pada:a.Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap dan berdebub.Sorot lampu mobil pada malam yang berkabutc.Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yangberkabut.Coba sebutkan contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkanadanya efek Tyndall pada koloid!2. Gerak BrownApabila partikel koloid diamati di bawah mikroskop pada pembesaran yang tinggi(atau dengan mikroskop ultra) akan terlihat partikel koloid yang bergerak terus-menerusdengan arah yang acak (tak beraturan atau patah-patah (gerak zig-zag). Gerak zig-zagpartikel koloid disebut gerak Brown, sesuai dengan nama penemunya Robert Brownseorang ahli biologi berkebangsaan Inggris.Gerak Brown terjadi sebagai akibat adanya tumbukan dari molekul-molekulpendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar.
159Gambar 7.2Gerak Brown dilhat denganmenggunakan MikroskopLontaran tersebut akan mengakibatkan partikel terdispersimenumbuk partikel terdispersi yang lain dan akibatnyapartikel yang tertumbuk akan terlontar. Peristiwa initerjadi terus menerus yang diakibatkan karenaukuran partikel yang terdispersi relatif besardibandingkan medium pendispersinya.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown,karena ukuran partikel cukup besar sehinggatumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zatterlarut juga mengalami gerak Brown akan tetapitidak dapat diamati. Makin tinggi suhu makin cepatgerak Brown, karena energi kinetik molekulmedium meningkat sehingga menghasilkantumbukan yang lebih kuat.Gerak Brown merupakan salah satu faktoryang menstabilkan koloid. Partikel-partikel koloidrelatif stabil, karena partikelnya bergerak terus-menerus, maka gaya gravitasi dapatdiimbangi sehingga tidak terjadi sedimentasi.3. AdsorpsiPartikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik padapermukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapanpada permukaan disebut adsorpsi, jika penyerapan sampai ke bawah permukaan disebutabsorpsi.Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan koloid yangcukup tinggi, sehingga apabila ada partikel yang menempel akan canderung dipertahan-kan pada permukaannya.Bila partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif, maka koloid tersebutmenjadi bermuatan positif, dan sebaliknya. Muatan koloid merupakan faktor yangmenstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Karena partikel-partikel koloid bermuatansejenis maka akan saling tolak menolak sehingga terhindar dari pengelompokan antarsesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling bertumbukan dan kemudianbersatu, maka lama kelamaan terbentuk partikel yang cukup besar dan akhirnya akanmengendap).Selain dari ion, partikel koloid juga dapat menarik muatan dari listrik statis, karenaadanya peristiwa adsorpsi partikel koloid bermuatan listrik, maka jika koloid diletakkandalam medan listrik, partikelnya akan bergerak menuju kutub yang muatannyaberlawanan dengan muatan koloid tersebut. Peristiwa bergeraknya partikel koloid dalammedan listrik disebut elektroforesis.Peristiwa elektroforesis ini dimanfaatkan untuk menyaring debu pabrik pada cerobongasap (pesawat Cottrel). Asap pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkanmelalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.00075.000 volt). Ujung-ujung logam yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalamudara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan.Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lain.INFO, perlu kamu tahu!
160Pengendap Cottrel digunakan dalam industri untuk:Mencegah polusi udara oleh buangan beracun.Memperoleh kembali debu yang berharga (misal debu logam).Gambar 7.3Pengendap CottrelSifat adsorpsi dari koloid digunakan dalam berbagai proses, antara lain:1)Pemutihan gula tebuGula yang masih berwarna dilarutkan ke dalam air kemudian dialirkan melaluitanah diatomae dan arang tulang. Zat- warna dalam gula akan diadsorpsi sehinggadiperoleh gula yang putih dan bersih.2)Penjernihan AirDengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat ke dalam air, aluminium sulfatakan terhidrolisis membentuk Al(OH)3 yang berupa koloid yang dapat mengadsorpsizat-zat warna atau zat pencemar dalam air.3)Pembuatan Obat NoritNorit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Jika diminum, di dalam ususnorit membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun.gas-gas buanganyang berasap
1614. KoagulasiPenggumpalan partikel koloid disebut koagulasiPeristiwa koagulasi pada koloid dapat diakibatkan oleh peristiwa mekanis atauperistiwa kimia.Peristiwa mekanisMisalnya pemanasan atau pendinginan.Contoh:Darah merupakan sol butir-butir darah merah dalam plasma darah, biladipanaskan akan menggumpal.Agar-agar akan menggumpal bila didinginkan.Peristiwa kimiaDi atas telah disebutkan bahwa koloid dapat distabilkan oleh muatannya. Apabilamuatannya ini dilucuti maka akan terjadi penggumpalan, yaitu dengan cara :Menambahkan elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Koloid yangbermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yangbermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akanmembentuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung lapisan kedua ini terlaludekat maka selubung ini akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadikoagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya menariknya denganpartikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi.Dengan sel elektroforesis. Apabila arus listrik dialirkan cukup lama ke dalamsel elektroforesis, maka partikel koloid akan digumpalkan ketika mencapaielektrode. Koloid yang bermuatan negative akan digumpalkan di anode,sedangkan koloid bermuatan positif digumpalkan di katode.Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:1.Pembentukan delta di muara sungai , terjadi karena koloid tanah liat (lempung)dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalamair laut.2.Asap atau debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik Cottrel.3.Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.a. Kestabilan koloidKoloid merupakan sistem dispersi yang relatif kurang stabil dibandingkan larutan.Untuk menjaga kestabilan koloid dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut :1) Menghilangkan muatan koloidKoagulasi dapat dipecah dengan menghilangkan muatan dari koloid tersebut. Padapembuatan suatu koloid, sering terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilankoloid tersebut. Proses penghilangan muatan koloid ini dilakukan dengan proses dialisis.Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid (terbuatdari selaput semipermeabel, yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion
162atau molekul sederhana tetapi menahan partikel koloid), kemudian kantong inidimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantongdan terbawa aliran air.Salah satu pemanfaatan proses dialysis adalah alat pencuci darah (Haemodialisis).Pada proses ini darah kotor dari pasien dilewatkan dalam pipa-pipa yang terbuat darimembrane semipermeabel. Pipa semipermeabel ini dialiri cairan yang berfungsi sebagaipencuci (biasanya plasma darah), ion-ion dalam darah kotor akan terbawa aliran plasmadarah.Gambar 7.4Proses Dialisis2) Penambahan Stabilisator KoloidDengan menambahkan suatu zat ke dalam suatu sistem koloid dapat menstabilkankoloid, misalnya penambahan emulgator dan koloid pelindung.a.EmulgatorEmulgator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu emulsi (koloid cair dalamcair atau cair dalam padat). Emulgator merupakan senyawa organik yangmengandung kombinasi gugus polar dan non polar sehingga mampu mengikat zatpolar (air) dan zat non polar.Salah satu emulsi yang kita kenal sehari-hari adalah susu, dimana lemak terdispersidalam air. Susu mengandung kasein yaitu suatu protein yang berfungsi sebagaizat pengemulsi. Jika susu menjadi masam, akibat laktosa (gula susu) teroksidasimenjadi asam laktat, kasein akan terkoagulasi dan tidak dapat menstabilkan emulsilagi. Akibatnya lemak dan kasein akan terpisah dari susu.Coba anda amati peristiwa tersebut dengan membiarkan susu dalam suatu wadahtransparan menjadi masam ! Apa yang anda lihat ?Peristiwa ini banyak dimanfaatkan dalam industri obat-obatan dan kosmetika,seperti dalam pembuatan salep, cream, lotion, dan minyak ikan.Contoh lainnya adalah penambahan amonia dalam pembuatan emulsi pada kertasfilm.
163b.Koloid PelindungKoloid pelindung merupakan koloid yang ditambahkan ke dalam system koloidagar menjadi stabil. Misalnya penambahan gelatin pada pembuatan es krim denganmaksud agar es krim tidak cepat memisah sehingga tetap kenyal, sertapenambahan gum arab pada pembuatan semir, cat dan tinta dapat bertahan lamakarena menggunakan koloid pelindung.b. Koloid liofil dan liofobKoloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloidliofob. Berdasarkan interaksi antara partikel terdispersi dengan medium pendispersinya.Koloid liofil adalah koloid yang fase terdispersinya suka menarik mediumpendispersinya, yang disebabkan gaya tarik antara partikel-partikel terdispersi denganmedium pendispersinya kuat.Koloid liofob adalah sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarikmedium pendispersinya.Bila medium pendispersinya air maka koloid liofil disebut koloid hidrofil, sedangkankoloid liofob disebut koloid hidrofob.Contoh:Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.Koloid hidrofob: sol belerang, sol-sol sulfida, sol Fe(OH)3, sol-sol logam.Koloid liofil/hidrofil lebih kental daripada koloid liofob/hidrofob. Sol hidrofil tidakakan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofildapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat tersebutdicampurkan kembali dengan air maka dapat membentuk kembali sol hidrofil (bersifatreversibel). Sebaliknya , sol hidrofob akan terkoagulasi pada penambahan sedikitelektrolit. Sekali zat terdispersi sudah dipisahkan , tidak akan membentuk sol lagi jikadicampur kembali dengan air.Tabel 7.3Perbandingan sifat sol liofil dan liofob12345NoSifatSol liofilSol liofobDaya adsorpsiterhadap mediumEfek TyndallViskositas (kekentalan)KoagulasiLain-lainKuat, mudahmengadsorpsiKurang jelasLebih besar daripadamediumnya.SukarBersifat reversibelTidak mengadsorpsimediumnyaSangat jelasHampir sama denganmediumnya.Mudah terkoagulasi (kurangstabil).Irreversibel (jika sudahmenggumpal sukardikoloidkan kembali).
164 Sifat hidrofob dan hidrofil dimanfaatkan dalam proses pencucian pakaian padapenggunaan detergen. Apabila kotoran yang menempel pada kain tidak mudah larutdalam air, misalnya lemak dan minyak.dengan bantuan sabun atau detergen makaminyak akan tertarik oleh detergen. Oleh karena detergen larut dalam air, akibatnyaminyak dan lemak dapat tertarik dari kain.Kemapuan detergen menarik lemak dan minyak disebabkan pada molekul detergenterdapat ujung-ujung liofil yang larut dalam air dan ujung liofob yang dapat menariklemak dan minyak. Akibat adanya tarik-menarik tersebut , tegangan permukaan lemakdan minyak dengan kain menjadi turun dehingga lebih kuat tertarik oleh molekul-molekulair yang mengikat kuat detergen. O ||CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – C – ONa+EkorkepalaKepala sabun: gugus hidrofil, bagian polarEkor sabun : gugus hidrofob, bagian non polarGambar 7.5Proses Penarikan lemak dan minyak oleh detergenC. PEMBUATAN KOLOIDpembuatan, cara,dispersi, kondensasiKata KunciSistem koloid dapat dibuat secara langsung denganmendispersikan suatu zat ke dalam medium pendispersi.Selain itu juga dapat dilakukan dengan mengubahsuspensi menjadi koloid atau dengan mengubah larutanmenjadi koloid. Cara tersebut dilakukan denganmengubah ukuran partikel zat terdispersi, yaitu caradispersi dan cara kondensasi.
165Cara dispersi dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel koloid, sedangkancara kondensasi dilakukan dengan memperbesar ukuran partikel.LarutanCara kondensasi⎯⎯⎯⎯⎯⎯ Koloid si Suspensi1. Cara dispersia. Cara mekanik (dispersi langsung)Butir-butir kasar diperkecil ukurannya dengan menggiling atau menggerus koloidsampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan mediumpendispersi.Contoh:Sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama suatu zat inert(seperti gula pasir) kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.b. HomogenisasiDengan menggunakan mesin homogenisasi.Contoh:emulsi obat di pabrik obat dilakukan dengan proses homogenisasi.Pembuatan susu kental manis yang bebas kasein dilakukan dengan mencampur-kan serbuk susu skim ke dalam air dengan menggunakan mesin homogenisasi.c. PeptisasiDengan cara memecah partikel-partikel besar menjadi partikel koloid, misalnyasuspensi, gumpalan atau endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).Contoh:Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulaosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.d. Busur bredigCara ini digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dikoloidkandijadikan elektrode yang dicelupkan ke dalam medium dispersi. Kemudian diberi aruslistrik yang cukup kuat sehingga terjadi loncatan bunga api listrik di antara keduaujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, kemudian atom-atom tersebut mengalami kondensasi sehingga menjadi partikel koloid. Cara inimerupakan gabungan cara dispersi dan kondensasi.2. Cara kondensasia. Reaksi hidrolisisHidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Reaksi ini umumnya digunakan untukmembuat koloid-koloid basa dari suatu garam yang dihidrolisis.
166Contoh:Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Dengan cara memanaskan larutan FeCl3(apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.FeCl3(aq) + 3H2O Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)b. Reaksi redoksReaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Koloid yang terjadi merupakanhasil oksidasi atau reduksi.Contoh:Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerangdioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(s)c. Pertukaran ionReaksi pertukaran ion umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zatyang sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.Contoh:Pembuatan sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan As2O3 denganreaksi berikut.3H2S(g) + As2O3(aq) As2S3(s) + 3H2O(l)PEMBUATAN KOLOIDTujuanTujuan percobaan ini untuk membuat koloid dengan cara kondensasi dan dispersilangsungAlat dan bahanGelas kimia 150 mlPembakar spirtusPipet tetesSpatulaLumpang dan mortar poselenKaki tiga dan kasaAkuadesLarutan FeCl3 jenuhLarutan HCl 2 MKEGIATAN 7.1
167Larutan Na2S2O3 0,05 MGula pasirSerbuk belerangCara KerjaA. Pembuatan koloid dengan kondensasi1.Panaskan 100 mL akuades dalam gelas kimia. setelag mendidih tetesi dengan10 tetes larutan FeCl3 jenuh sambil diaduk. Hentikan apabila larutan mulaiberubah menjadi coklat, amati sifatnya2.Reaksikan 25 mL larutan HCl 2 M dengan 25 mL larutan Na2S2O3 0,05 M.Amati perubahan yang terjadiB. Pembuatan koloid dengan dispersi langsung1.Gerus campuran 1 sendok gula pasir dan 1 sendok serbuk belerang padalumpang porselen hingga lembut2.Sisihkan setengah gerusan belerang dan gula tersebut, kemudian tambahkan1 sendok gula. Gerus kembali campuran ini hingga lembut3.Sisihkan kembali setengahnya. Sisanya tambahkan dengan 1 sendok guladan gerus hingga lembut4.Ulangi sekali lagi langkah di atas5.Larutkan seujung sendok spatula hasil gerusan terakhir. Amati yang terjadi6.Ambil serbuk belerang yang belum digerus dengan gula, kemudian masukanke dalam 100 ml akuades. Bandingkan hasilnya dengan pada langkah 5.KesimpulanBuatlah kesimpulan dari hasil percobaan yangtelah dilakukan!Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaransecara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut sistem dispersi. Zat yangdidispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untukmendispersikan disebut medium pendispersi. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistemdispersi dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu suspensi, koloid, dan larutan.Suspensi merupakan sistem dispersi dengan ukuran relatif besar. Pada umumnyasuspensi merupakan campuran heterogen. Larutan merupakan campuran homogenyang sistem dispersinya mempunyai ukuran partikel sangat kecil, sehingga tidak dapatdiamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi meskipun denganmenggunakan mikroskop ultra. Koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm –100nm. Oleh karena ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamatidengan mata langsung (mata telanjang).Koloid mempunyai sifat yang khas, di antaranya Efek Tyndall, Gerak Brown,adsorpsi, dan koagulasi. Untuk menjaga kestabilan koloid dapat dilakukan cara-carasebagai berikut, di antaranya dengan cara menghilangkan muatan koloid danmenambahkan stabilisator koloid, yaitu emulgator dan koloid pelindung.Ringkasan
168SOAL-SOAL LATIHAN BAB 7Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat kedalam medium pendispersi. Selain itu juga dapat dilakukan dengan mengubah suspensimenjadi koloid atau dengan mengubah larutan menjadi koloid. Cara dispersi dilakukandengan memperkecil ukuran partikel koloid, sedangkan cara kondensasi dilakukandengan memperbesar ukuran partikel. Cara Dispersi dilakukan antara lain dengan caramekanik (dispersi langsung), homogenisasi, peptisasi, dan busur bredig. Sedangkancara kondensasi dilakukan dengan pertukaran ion, reaksi redoks, dan reaksi hidrolisis.Efek Tyndall:hamburan cahaya oleh partikel kecil dalam medium yang dilewaticahayaEmulgator:zat yang ditambahkan ke dalam suatu emulsi (koloid cair dalamcair atau cair dalam padat)Gerak Brown:gerak partikel koloid yang bersifat acak yang berlangsung terusmenerus tanpa hentiKoloid liofil:koloid yang fase terdispersinya suka menarik mediumpendispersinya, yang disebabkan gaya tarik antara partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersinya kuat.Koloid liofob:sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarikmedium pendispersinya.Sistem dispersi:suatu sistem yang terdiri dari medium pendispersi dan zatterdispersiI.Pilihan GandaPilihlah salah satu jawaban yang paling benar!1.Di bawah ini merupakan system koloid adalah ....A. Air gulaD. BensinB. Air sodaD. Larutan garamC. Air kanji2.Yang merupakan ciri sistem koloid di bawah ini, kecuali ....A. Relatif stabilD. menghamburkan cahayaB. Terdiri dari dua fasaE. tidak dapat disaringC. Homogen3.Susu merupakan sistem koloid ....A. cair dalam cairD. cair dalam padatB. padat dalam cairE. padat dalam padatC. gas dalam cairGLOSARIUM
1694.Gerak Brown terjadi karena ....A. Tolak-menolak antar partikel koloid yang muatannya samaB. Tarik-menarik antar partikel koloid yang berbeda muatanC. Tumbukkan antar partikel koloidD. Tumbukan molekul medium dengan partikel koloid *E. Gaya gravitasi5.Reaksi pembuatan koloid berikut:I.2H2S + SO2 2H2O + 3SII.As2O3 + 3H2S As2S3+ 3H2OIII. AgNO3 + HCl AgCl + HNO3IV. 2H2AsO3 + 3H2S 6H2O + As2O3V. FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3HClPembuatan koloid melalui reaksi redoks terdapat pada reaksi ....A. ID. IVB. IIE. VC. III6.Diantara sistem, dispersi di bawah ini yang termasuk emulsi ialah ....A. JeliD. KanjiB. CatE. Agar-agarC. Susu7.Yang termasuk koloid padat dalam gas adalah ....A. EmbunD. buihB. AsapE. batu apungC. Kabut8.Salah satu langkah pada proses penjernihan air PAM adalah proses ....A. DispersiD. EmulsiB. KondensasiE. DialisaC. Koagulasi9.Salah satu contoh koloid yang tergolong sol liofil ....A. SelaiD. EmbunB. BuihE. Batu apungC. Asap10. Emulsi merupakan sistem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinyaadalah ....a.Gas – gasd. gas – cairb.Cair – padate. cair – cairc.Cair – gas
17011. Fasa terdispersi dan medium pendispersi dari asap ....A. Cair dalam gasD. padat dalam padatB. Padat dalam gasE. gas dalam padatC. Gas dalam cair12. Kuningan adalah sistem koloid ....A. Zat padat dalam zat padatD. Zat padat dalam cairanB. Cairan dalam zat padatE. Zat padat dalam gasC. Gas dalam zat padat13. Sifat adsorpsi dari koloid dapat digunakan dalam hal-hal di bawah ini, kecuali ....A. Pemurnian gulaD. Pengobatan sakit perutB. Pencucian dengan sabunE. Penggumpakan karetC. Penjernihan air14. Penghamburan cahaya oleh sistem koloid dikenal dengan ....A. Refleksi koloidD. Efek TyndallB. ElektroforesisE. DialisisC. Gerak Brown15. Koagulasi koloid dapat terjadi karena hal di bawah ini, kecuali ....A. Ditambahkan elektrolitB. Mencampurkan dua macam koloidC. Koloid dipanaskanD. Proses elektroforesisE. Dilakukan dialisis16. Proses dialisis terjadi karena ....A. Partikel koloid tidak dapat menembus selaput semipermeabelB. Partikel koloid dapat bermuatan listrikC. Partikel-partikel koloid bergerak lurusD. Adanya aliran air melalui dinding semipermeabelE. Muatan listrik tidak dapat menembus dinding semipermeabel17. Dibandingkan sol liofil maka sol liofob ....A. Lebih kentalD. efek tyndall kurang jelasB. Lebih stabilE. lebih mudah dikoagulasikanC. Bersifat reversibel18. Alat Cottrel yang dipasang pada cerobong asap merupakan pemanfaatan dariproses ....A. PeptisasiD. Busur bredigB. DialisiaE. KondensasiC. Elektroforesis
17119. Sifat asorpsi kolid dari koloid dimanfaatkan pada proses, kecuali ....A. Pengobatan sakit perutD. pemurnian gulaB. Pemakaian deodorantE. penggumpalan karetC. Pencucian dengan sabun20. Minyak dan air dapat bercampur dengan baik apabila dikocok dengan sabun karena....A. Berat jenis minyak dan air dibuat serupa oleh sabunB. Sabun memiliki daya pembersih yang kuatC. Buih sabun mengandung udara yang memisahkan minyakD. Sabun menurunkan tegangan permukaanE. Molekul sabun memiliki bagian polar dan non polarII. Uraian1.Jelaskan dengan singkat mengenai:a.Efek Tyndallb.Gerak Brownc.Adsorpsi koloidd.Elektroforesise.Koagulasi koloid2.Berikan contoh sistem koloid yang termasuk jenis:a.Sol padatb.Solc.Aerosol caird.Aerosol padat3.Mengapa pada proses pencucian pakaian kotoran yang berupa lemak dan minyakdapat tertarik dari kain dengan menggunakan sabun?
172
173I. Pilihan GandaPilihlah salah satu jawaban yang paling benar!1. Larutan 100 cm3 H2SO4 pH = 2 diencerkan hingga volume larutan menjadi 1000 cm3, maka pH larutan yang terbentuk adalah ....A. 1 D. 4 B. 2 E. 5C. 32. Derajat keasaman (pH) larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 2 × 10–5) adalah ....A. 2 – log 3 D. 5 – log B. 3 – log 2 E. 6 – log 4C. 4 – log 43. Diketahui persamaan reaksi: H2PO4(aq) + H2O(aq) HPO42–(aq) + H3O+(aq)Yang merupakan pasangan asam basa konyugasi adalah ....A. H2POdan H2O D. HPO dan H2OB. HPO2–dan H3O+E. H2POdan HPO2–C. H2POdan H3O+4. Di bawah ini terdapat contoh beberapa larutan:1. asam klorida 4 air kapur2. cuka 5. gula3. amoniaDari contoh larutan di atas yang merupakan asam lemah dan basa lemah berturut-turut adalah ....A. 1 dan 4 D. 2 dan 3B. 2 dan 4 E. 3 dan 5C. 2 dan 55. Harga pH yang terbesar terdapat dalam larutan ....A. 0,1 mol NaOH dalam 1 liter larutanB. 0,001 mol KOH dalam 2 liter larutanC. 0,01 mol Ca(OH)2 dalam 0,5 liter larutanD. 0,1 mol Ba(OH)2 dalam 2 liter larutanE. 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 1 liter larutan6. Larutan asam asetat 10 ml 0,1 M diencerkan dengan air sampai volume larutan LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER 2Waktu: 90 menit
174menjadi 1000 ml, maka perubahan pH larutan dari .... (Kaasetat = 1,0 × 10–5)A. 1 menjadi 2 D. 3 menjadi 5B. 1 menjadi 3 E. 3 menjadi 6C. 3 menjadi 47. Untuk reaksi NH3+ H2O NH4+ + OH menurut teori Bronsted-Lowry adalah ....A. NH3 bersifat asam D. H2O bersifat basaB. NH4+ bersifat basa E. H2O bersifat netralC. H2O bersifat asam8. Fraksi mol glukosa (Mr = 180) dalam larutan glukosa 80% massa di dalam air adalah ....A. 1/4 D. 5/9B. 2/7 E. 5/7C. 4/9 9. Ke dalam 150 ml larutan asam sulfat 0,2 molar, jika dicampurkan 100 ml larutan asam sulfat 0,3 molar. Konsentrasinya menjadi ....A. 0,40 molar D. 0,24 molarB. 0,30 molar E. 0,20 molarC. 0,32 molar10. Jika tetapan asam CH3COOH = 10–5, maka pH larutan CH3COONa 0,01M adalah ....A. 7,0 D. 8,5B. 7,5 E. 9,0C. 8,011. Asam lemah HA 0,1 M terurai dalam air sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemah tersebut adalah ....A. 2 × 10–3D. 4 × 10–4B. 4 × 10–3E. 4 × 10–5C. 2 × 10–412. Tetapan disosisasi suatu asam berbasa 1 adalah 10–7. Jika suatu larutan asam ini mempunyai pH = 4 maka konsentrasinya adalah ....A. 10–1M D. 10–5MB. 10–3M E. 10–7MC. 10–4M13. pH suatu larutan basa MOH 0,1 M adalah 10. Tetapan basa MOH adalah ....A. 10–1 D. 10–5B. 10–3 E. 10–7C. 10–4
17514. Manakah dari spesi berikut dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut Bronsted-Lowry:1. HCO3 3. NH32. H2PO44. O–2– Adalah ....A. 1 dan 2 D. 1, 2 dan 3B. 3 dan 4 E. 1 dan 4C. 1, 2, 3 dan 415. Larutan asam asetat (Ka = 2 × 10–5) yang mempunyai pH sama dengan larutan 2 × 10–3 M HCl, mempunyai konsentrasi ....A. 0,10 M D. 0,25 MB. 0,15 M E. 0,40 MC. 0,20 M16. Perubahan pH dari 50 ml HCl 0,1 M tidak akan terjadi pada penambahan 50 ml ....A. air suling D. H2SO4 0,1 MB. NaOH 0,1 M E. KOH 0,1 MC. HCl 0,1 M17. Larutan 40 ml NaOH 0,1 M dicampur dengan 60 ml larutan HCl 0,05 M. Untuk menetralkan caampuran ini dibutuhkan H2SO4 0,05 M sebanyak ....A. 20 ml D. 5 mlB. 15 ml E. 1 mlC. 10 ml 18. Satu ml larutan NaOH 1 M ditambahkan ke dalam 1 lt air, maka larutan ini akan mempunyai pH kira-kira ....A. 3 D. 9B. 5 E. 11C. 719. Asam terkonjugasi dari HF adalah ....A. HF D. H+B. H2F+E. HF2C. F20. Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa dihasilkan dari pencampuran pada jumlah mol yang sama antara ....A. NH3 dan HCl D. KOH dan HCNB. NaOH dan HCl E. NaOH dan H2SO4C. KOH dan HCl21. Larutan garam berikut yang bersifat asam ....A. NH4Cl D. NaIB. Na2SO4E. CH3COONa
176C. NaCl22. Garam berikut yang tidak mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air adalah ....A. Na2CO3 D. CH3COONaB. K3CO3 E. NH4ClC. K2SO423. Jika diketahui Ksp AgCl = 10–10, maka kelarutan AgCl dalam 1 liter larutan KCl 0,01 M adalah ....A. 10–2 mol/liter D. 10–6 mol/literB. 10–4 mol/liter E. 10–8 mol/literC. 10–5 mol/liter24. Pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan penyangga adalah ....A. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,25 MB. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml HCl 0,1 MC. 50 ml HCN 0,05 M + 50 ml NaOH 0,05 MD. 50 ml NH4OH 0,1 M + 50 ml HCl 0,05 M*E. 50 ml NaOH 0,1 M + 50 ml HCl 0,1 M25. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2SO4 = 3,2 x 10-5, maka kelarutannya dalam 1 liter air adalah ....A. 2 × 10–5 mol D. 1 × 10–2 molB. 2 × 10–3 mol E. 4 × 10–2 molC. 1 × 10–25 mol26. Ke dalam 100 ml 0,1 M larutan asam asetat (Ka = 10–5) ditambahkan sejumlah garam natrium asetat ( Mr = 82) hingga pH larutan naik menjadi 5. Maka massa natrium asetat yang ditambahkan adalah ....A. 0,10 gram D. 6,00 gramB. 0,82 gram E. 8,20 gramC. 1,00 gram27. pH larutan dari campuran 100 ml larutan NaOH 0,2 M dengan 100 ml larutan CH3COOH 0,5 M (Ka CH3COOH = 10–5) adalah ....A. 5 – log 1,5 D. 9 – log 3B. 5 + log 1,5 E. 9 – log 3C. 9 + log 1,528. Penambahan sedikit air dalam larutan penyangga akan menyebabkan ....A. perubahan pH larutanB. perubahan pKa larutan asamC. tidak ada perubahan pH maupun pKaD. perubahan pKa tetapi pH tetap
177E. perubahan pH tetapi pKa tetap29. Asam asetat mempunyai Ka = 10-5, bila dibuat larutan buffer dengan melarutkan 0,2 mol asam asetat dan 0,2 mol Na asetat dalam 1 liter air, maka larutan ini akan mempunyai pH ....A. 3 D. 6B. 4 E. 7C. 530. Pada suhu tertentu 0,35 gram BaF2 (Mr = 175) melaru da;lam air murni membentuk 1 liter larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu ini adalah ....A. 1,7 . 10
Copyright © Ibu Im 2021